Halo blogers semua, sehat selalu ya?
Saya ingin menyampaikan satu hal mengenai pengalaman dalam berjual-beli online. Hari sangat menyenangkan karena barang-barang dapat di order via internet. Tinggal Sign Up daftar di toko online, pilih barang langsung bisa dapat 2-3 hari kemudian barang bisa di depan mata. Tidak perlu susah-susah keluar rumah berkeliling untuk mencari barang yang kita perlukan. Semua terasa lebih mudah.
Namun, sebagai pengguna online shop baik penjual dan pembeli harus hati-hati terutama pada cara membayarkan barang kita. Metode pembayaran ada banyak. Namun, lebih baik meneliti dengan spesifik caranya seperti apa. Karena jika tidak kita bisa kena tipu.
Kali ini saya ingin membicarakan mengenai E-cash. Jadi untuk produk yang satu ini adalah uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan teknologi aplikasi di handphone dan USSD, atau yang disebut sebagai uang tunai di handphone, dimana yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan transaksi perbankan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri.
Untuk caranya sendiri seperti ini jika mau mendaftarkan lewat handphone :
*141*6# untuk melakukan registrasinya.
Kemudian Anda bisa mengisi e-cash Anda, melalui menu top-up. Untuk unregistered account limitnya hanya 1000000 dan untuk yang registered limitnya hingga 5000000, Intinya ketika Anda melakukan top up di account e-cash Anda, maka Anda bisa melakukan transaksi dengan tanpa menggunakan kartu ATM.
Melalui e-cash kita juga dapat mengambil uang cash tanpa menggunakan kartu ATM kita di ATM. Yang kita perlu ingat hanya data-data seperti nomor telepon dan pin dari account e-cash kita. Hal ini sangat membantu jika kita kelupaan membawa kartu ATM atau ingin melakukan pembelian online dimana pun dan kapanpun dengan lebih ringkas.
Hal ini dapat dipahami ketika saya menjual produk di salah satu penyedia layanan jual beli. Ketika itu ada customer yang memiliki respon cukup cepat. Iklan baru diterbitkan kemudian 30 menit kemudian ada yang merespon di Whatsapp. Ketika saya bernegosiasi, semuanya oke dan berjalan dengan lancar karena barangnya di rasa cocok dan harganya juga oke.
Keesokan harinya beliau mengirimkan gambar di whatsapp bahwa uangnya sudah di transfer namu menggunakan e-cash ini. Jadi saya harus membuka di ATM dengan memasukkan nomor kode mereka dan OTP yang ada untuk mendapatkan uang yang mereka kirim.
Dengan polosnya karena baru awal mengetahui tentang e-cash saya mengikuti prosedur yang mereka berikan. Lucunya mereka bilang harus menggunakan bahasa Inggris ketika di mesin ATM. Jangan pilih bahasa Indonesia. Pilihan di menu e-money >> e-cash >> top up >> yang diminta adalah nomor kode dan berapa jumlah yang harus dimasukkan. Jelas-jelas tertera juga, pengiriman ini akan mengurangi saldo Anda, Namun, saya masih mengikuti saja karena sadar saldo saya juga tidak sesuai dengan pembayaran yang di minta. Akhirnya mendapat print struk transaction decline. Melakukan hal ini hingga beberapa kali bahkan sambil menerima telepon dari orang bersangkutan yang mengirimkan saya masih dengan lugunya mengikuti panduan. Akhirnya, karena mereka tidak enak, saya segera menelpon call center. Penjelasan singkat dari call center, walaupun sempat berputar-putar namun akhirnya saya jelas bahwa cara tersebut terindikasi penipuan. Karena apabila saya melakukan top up berarti saya sedang memasukkan sejumlah uang ke e-cash mereka dan itu justru mengurangi saldo rekening saya, bukan saldo mereka.
Setelah usai perbincangan dengan call center, akhirnya saya dengan yakin mengatakan bahwa indikasi besar pembeli yang ingin membeli barang saya ini adalah salah satu penipuan. Setelah saya di telepon kembali oleh si pembeli dan saya mengutarakan hal demikian, dia langsung menutup pembicaraan, dan sesegera mungkin WA saya di block sehingga saya tidak bisa lagi mengirimkan pesan di WA dia. Wow! jelas sekali sekarang semua ini adalah suatu tidak penipuan yang terjadi karena minimnya informasi metode pembayaran dengan menggunakan teknologi e-cash.
Namun, hikmahnya adalah saya jadi mengerti metode pembayaran ini dan belajar lebih berhati-hati lagi kedepannya dengan para pembeli yang tidak biasa seperti menawarkan pembayaran dengan metode ini dan itu. Biasa, transfer rekening saja sudah cukup, yang ini minta ini dan itu.
Semoga pengalaman saya ini bisa membantu teman-teman dalam berbisnis dan lebih hati-hati lagi jika sebagai pembeli, ataupun penjual untuk melakukan transaksi pembayaran. Sukses selalu.
Keesokan harinya beliau mengirimkan gambar di whatsapp bahwa uangnya sudah di transfer namu menggunakan e-cash ini. Jadi saya harus membuka di ATM dengan memasukkan nomor kode mereka dan OTP yang ada untuk mendapatkan uang yang mereka kirim.
Dengan polosnya karena baru awal mengetahui tentang e-cash saya mengikuti prosedur yang mereka berikan. Lucunya mereka bilang harus menggunakan bahasa Inggris ketika di mesin ATM. Jangan pilih bahasa Indonesia. Pilihan di menu e-money >> e-cash >> top up >> yang diminta adalah nomor kode dan berapa jumlah yang harus dimasukkan. Jelas-jelas tertera juga, pengiriman ini akan mengurangi saldo Anda, Namun, saya masih mengikuti saja karena sadar saldo saya juga tidak sesuai dengan pembayaran yang di minta. Akhirnya mendapat print struk transaction decline. Melakukan hal ini hingga beberapa kali bahkan sambil menerima telepon dari orang bersangkutan yang mengirimkan saya masih dengan lugunya mengikuti panduan. Akhirnya, karena mereka tidak enak, saya segera menelpon call center. Penjelasan singkat dari call center, walaupun sempat berputar-putar namun akhirnya saya jelas bahwa cara tersebut terindikasi penipuan. Karena apabila saya melakukan top up berarti saya sedang memasukkan sejumlah uang ke e-cash mereka dan itu justru mengurangi saldo rekening saya, bukan saldo mereka.
Setelah usai perbincangan dengan call center, akhirnya saya dengan yakin mengatakan bahwa indikasi besar pembeli yang ingin membeli barang saya ini adalah salah satu penipuan. Setelah saya di telepon kembali oleh si pembeli dan saya mengutarakan hal demikian, dia langsung menutup pembicaraan, dan sesegera mungkin WA saya di block sehingga saya tidak bisa lagi mengirimkan pesan di WA dia. Wow! jelas sekali sekarang semua ini adalah suatu tidak penipuan yang terjadi karena minimnya informasi metode pembayaran dengan menggunakan teknologi e-cash.
Namun, hikmahnya adalah saya jadi mengerti metode pembayaran ini dan belajar lebih berhati-hati lagi kedepannya dengan para pembeli yang tidak biasa seperti menawarkan pembayaran dengan metode ini dan itu. Biasa, transfer rekening saja sudah cukup, yang ini minta ini dan itu.
Semoga pengalaman saya ini bisa membantu teman-teman dalam berbisnis dan lebih hati-hati lagi jika sebagai pembeli, ataupun penjual untuk melakukan transaksi pembayaran. Sukses selalu.
RAMADHAN / COVID-19 PINJAMAN PEMBERDAYAAN, MEI 2020
BalasHapusDi RIKA ANDERSON LOAN COMPANY, kami menawarkan semua jenis bantuan keuangan untuk semua individu, suku bunga kami adalah 2% per tahun. Kami juga memberikan saran dan bantuan keuangan kepada kami klien dan pelamar. Jika Anda memiliki proyek yang baik atau ingin memulai bisnis dan membutuhkan pinjaman untuk segera membiayai, kami dapat mendiskusikannya, menandatangani kontrak, dan kemudian mendanai proyek atau bisnis Anda untuk Anda bersama dengan Bank Dunia dan Bank Industri.
Kategori Bisnis
Bisnis Merchandising.
Bisnis manufaktur
Bisnis Hibrid.
Kepemilikan tunggal
Kemitraan.
Perusahaan.
Perseroan terbatas.
pinjaman pribadi.
pinjaman investasi.
Pinjaman Pinjaman.
Kredit kepemilikan rumah.
PERUSAHAAN PINJAMAN
Situs web: rikaandersonloancompany.webs.com
Email: rikaandersonloancompany@gmail.com
Panggilan Saluran Bantuan Layanan Pelanggan: +1 (323) 689-3663
Layanan Pelanggan Whatsapp: + 1-323-689-3663
Facebook: Rika Anderson Alfreda
Instagram: Rikaandersonloancompany.alfred
Twitter: #Rikaanderson
Kantor Pusat: 228 Park Ave S, New York, NY 10003-1502, AS
Pajak / CAC /: 1095/0730/2028
Mahkamah Agung Kabupaten New York, NY9016 34001